2.15.2011

The King's Speech



Di tengah-tengah kerumunan seseorang tampil ke podium untuk membacakan pidato yang sudah tertulis jelas di selembar kertas. Sebuah lampu bekedap-kedip beberapa kali sebagai pertanda bahwa pidato tersebut siap di siarkan ke seantero Inggris bahkan dunia lewat jaringan radio saat itu, tapi dia tak kunjung bicara, ada keraguan yang sangat besar untuknya bicara. Setelah beberapa kali memandang penonton yang berjubel, maka di beranikannya untuk bicara membacakan teks pidato di depan mikrofon.....di depan podium. Namun baru beberapa kata dia tersendat, terbata-bata dan kemudian terhenti...




Begitulah film The King Speech dibuka, penyakit gagap boleh saja di katakan hal yang biasa bagi semua orang tapi tidak untuk seorang pangeran yang sewaktu-waktu bisa diangkat menjadi raja. Prince Albert ( diperankan Colin Firth's) memang tak pernah mengharapkan menjadi raja, saudara laki-laki tertuanya Prince Edward punya kans yang lebih besar duduk di singgasana kerajaan. Walaupun berada dalam posisi ke 2 dalam calon pemegang tampuk kekuasaan Inggris pangeran Albert di tuntut untuk bisa berbicara dimuka umum, setidaknya sebagai perwakilan ayahnya King George V dalam beberapa acara publik, menyadari kondisi pelik ini para ahli terapis diundang ke kediaman prince Albert untuk menangani penyakit gagap, sayangnya tak ada satupun yang berhasil. Akan tetapi Elizabeth (istri Prince Albert) tak patah arang, di sebuah pinggiran kota ia menemukan seorang terapis yang punya metode yang unik dalam menangani pasien-pasiennya. “Louge..Lionel Louge” …begitu dia memperkenalkan dirinya.
Intrik perebutan kekuasaan berdarah yang mungkin kita bayangkan bila ada dua calon kuat raja tidak akan diketemukan disini. baik Prince Albert dan Prince Edward tak terlalu berambisi menjadi raja inggris. Namun diluar kehendak mereka King George V mangkat dan penasbihan raja harus segera di lakukan. Konflik mulai terlihat saat Prince Edward tak siap menjadi raja lantaran hubungan gelapnya dengan seorang janda dan memilih melepaskan tahta, di lain pihak Prince Albert dengan segala keterbatasannya dalam bicara tak punya jalan lain kecuali mengambil pucuk pimpinan saat itu. Upaya terapi di tengah konflik kekuasaan inilah yang menjadi inti cerita yang ketengahkan film yang berlatar belakang Inggris sebelum perang dunia ke dua ini.
Potongan gambar yang menarik dan memancing tawa dari film ini terlihat saat terapi yang dilakukan Louge kepada pasiennya, baik itu begulingan dilantai, jumpalitan, bersorak bahkan mengumpat...
Namun intrik yang tercipta antara Louge (diperankan Geoffrey Rush) dan Prince Albert yang emosional juga tidak kalah menariknya, mulai dari soal panggilan Bertie (panggilan yang biasanya hanya digunakan keluarga dekat Prince Albert) hingga kelancangan Louge dalam memprovokasi Prince Albert untuk merampas posisi king George VI, walaupun kemudian posisi tersebut dia dapatkan juga tanpa melakukan tindakan apapun.
Anyway, film dinobatkan Best Film at Producers Guild Awards dan di nominasikan dalam 14 kategori di BAFTA Film Awards....^^

P.S. : diantara sekian banyak actor dan actress yang main di film ini saya hanya mengenali satu orang , yakni Elizabeth (di perankan Helena Bonham Carter)yang juga main dalam Harry Potter sebagai Bellatrix seorang Death Eater kaki tangan Voldemort.....*Dasar Harry Potter mania...hehehe

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More