rabu tanggal 9 november 2011, pemerintah lewat keputusan Presiden No. 113 TK 2011 menetapkan penganugrahan gelar pahlawan pada beberapa orang tokoh nasional. Ada 7 tokoh, yakni Alm Syafruddin Prawiranegara, KH. Idham Chalid (Kalsel), Alm. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) (Sumbar), Alm. Ki Sarmidi Mangunsakoro (Yogyakarta), Alm. I Gusti Ketut Pudja (Bali), Alm. Sri Susuhunan Paku Buwono X (Jateng), Alm. Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyoni (Yogyakarta).
Diantara ke tujuh tokoh tersebut HAMKA adalah tokoh yang paling menarik perhatian saya, bukan lantaran karna saya berasal dari ranah minangkabau, akan tetapi lebih kepada sosok ny yang kompleks...serba bisa.
- dia ulama besar
Dalam ingatan kita orang Hamka adalah seorang ulama, ulama besar yang pernah menerbitkan fatwa yang seringkali bersebrangan dengan pemerintah. Ia memang
- dia motivator pergerakan nasional
tidak memangkul senjata tapi gigih mengobarkan semangat umat untuk berjuang, Lewat tulisan ny di majalah ataupun lewat pidato-pidatonya.
dan juga Keterlibatannya dalam membesarkan nama Muhammadiyah juga merupakan salah satu kontribusi besarnya pada perjuangan nasional.
-dia tokoh sastra
Nah kompleksitas Hamka paling menonjol adalah peranny sebagai sastrawan. Karya-karyany selalu fenomenal dan populer hingga kini , sebut saja Di Balik Lindungan Ka'bah dan jua Tenggelamnya Kapal Van Der Witjck. Hingga saat itu ia di gelari "Ulama Roman".
-Sejarawan muslim, lihat saja beberapa buku ny tentang sejarah islam seperti "Perbandaharaan Lama"
dan atas smua itu menurut saya pribadi, gelar pahlawan memang patut di sandangny.
namun...
Saya juga jadi teringat akan sebuah chat 2 bulan lalu dgn seorang rekan, dimana kita membicarakan tentang karya HAMKA "Di Bawah Lindungan Ka'bah" yang diadaptasi ke layar lebar. smua orang menyambut hangat film ini, dan semua sudah terlihat dr apresiasi yang begitu wah dari semua pengagum sastra jauh sebelum ditayangkan di bioskop2. Smua berharap akan mendapatkan gambaran hidup dari tokoh dlam buku dapat diperankan dengan baik.
Akan tetapi apa mau di kata, disaat sudah di filmkan ternyata hasilny tidak begitu memuaskan...berbagai kritik terlontar. Baik itu soal properti yang tidak masuk akal ada di zaman penceritaan, ataupun tentang peran yang tidak begitu klop dengan karakter yang digambarkan pengarangny. Entah disengaja atau bukan, apresiasi terhadap buah tangan HAMKA seperti ini memang agak kurang pantas,
Tapi saat itu smua yakin... hal sekecil ini tidak akan melunturkan kebesaran nama dan jasany.
"jika Hamka di ibaratkan gunung, maka karya2ny pasti adalah bayangan dr kebesaran dari gunung tersebut. merubah ataupun merusak bayanganny tidak akan mengubah gunung itu sendiri. dan dalam satu masa yang singkat semua akan kembali pada kondisi semula".
P.S: hari ini 10 november..bertepatan dengan hari pahlawan. so i say "slamat hari pahlawan"
Diantara ke tujuh tokoh tersebut HAMKA adalah tokoh yang paling menarik perhatian saya, bukan lantaran karna saya berasal dari ranah minangkabau, akan tetapi lebih kepada sosok ny yang kompleks...serba bisa.
- dia ulama besar
Dalam ingatan kita orang Hamka adalah seorang ulama, ulama besar yang pernah menerbitkan fatwa yang seringkali bersebrangan dengan pemerintah. Ia memang
- dia motivator pergerakan nasional
tidak memangkul senjata tapi gigih mengobarkan semangat umat untuk berjuang, Lewat tulisan ny di majalah ataupun lewat pidato-pidatonya.
dan juga Keterlibatannya dalam membesarkan nama Muhammadiyah juga merupakan salah satu kontribusi besarnya pada perjuangan nasional.
-dia tokoh sastra
Nah kompleksitas Hamka paling menonjol adalah peranny sebagai sastrawan. Karya-karyany selalu fenomenal dan populer hingga kini , sebut saja Di Balik Lindungan Ka'bah dan jua Tenggelamnya Kapal Van Der Witjck. Hingga saat itu ia di gelari "Ulama Roman".
-Sejarawan muslim, lihat saja beberapa buku ny tentang sejarah islam seperti "Perbandaharaan Lama"
dan atas smua itu menurut saya pribadi, gelar pahlawan memang patut di sandangny.
namun...
Saya juga jadi teringat akan sebuah chat 2 bulan lalu dgn seorang rekan, dimana kita membicarakan tentang karya HAMKA "Di Bawah Lindungan Ka'bah" yang diadaptasi ke layar lebar. smua orang menyambut hangat film ini, dan semua sudah terlihat dr apresiasi yang begitu wah dari semua pengagum sastra jauh sebelum ditayangkan di bioskop2. Smua berharap akan mendapatkan gambaran hidup dari tokoh dlam buku dapat diperankan dengan baik.
Akan tetapi apa mau di kata, disaat sudah di filmkan ternyata hasilny tidak begitu memuaskan...berbagai kritik terlontar. Baik itu soal properti yang tidak masuk akal ada di zaman penceritaan, ataupun tentang peran yang tidak begitu klop dengan karakter yang digambarkan pengarangny. Entah disengaja atau bukan, apresiasi terhadap buah tangan HAMKA seperti ini memang agak kurang pantas,
Tapi saat itu smua yakin... hal sekecil ini tidak akan melunturkan kebesaran nama dan jasany.
"jika Hamka di ibaratkan gunung, maka karya2ny pasti adalah bayangan dr kebesaran dari gunung tersebut. merubah ataupun merusak bayanganny tidak akan mengubah gunung itu sendiri. dan dalam satu masa yang singkat semua akan kembali pada kondisi semula".
P.S: hari ini 10 november..bertepatan dengan hari pahlawan. so i say "slamat hari pahlawan"