6.21.2014
6.07.2014
Mark II: Instacampro for TL-MR3040 V1
6/07/2014
SMRX86
Filename: openwrt-ar71xx-tl-mr3040-v1-instacampro-markII.bin
Size: 3.75 MB (3,932,160 bytes)
Description: an upgraded of instacampro firmware for tplink MR3040 V 1. This f/w allow you to use mjpg-streamer (webcam video stream over web browser/app) for most of usb webcam china product without extroot or usb hub. So u can attach it with ur router everywhere or even mount it on RC car.
Distribution : freeware
Md5checksum: cbe36e891dff1dd5a965c3db514c0794
Size: 3.75 MB (3,932,160 bytes)
Description: an upgraded of instacampro firmware for tplink MR3040 V 1. This f/w allow you to use mjpg-streamer (webcam video stream over web browser/app) for most of usb webcam china product without extroot or usb hub. So u can attach it with ur router everywhere or even mount it on RC car.
Distribution : freeware
Md5checksum: cbe36e891dff1dd5a965c3db514c0794
Download link: click here
Main issue:
- Make sure to changes mjpg-streamer configuration to enabled first before u use it ( vi /etc/config/mjpg-streamer and change option enabled '0' to option enabled '1' ) *under ssh terminal
- Check first ur web cam is recognized as 'video0' on device list by type ls /dev.
- U can start mjpg-streamer by using mjpg-streamer -i "input_uvc.so" -o "output_http.so -p 8080" or using /etc/init.d/mjpg_streamer start .
- Go to http://192.168.3.1:8085/?action=stream to watch under internet browser.
- To access mjpg stream under android device u can use MJpegViewer app.
- Get try... ^^
Overview
This is d output from my old webcam ZC0350 (very low res)...look's terrible but it's work & no need extroot or usb hub. |
4.29.2014
ADS-B on MR3020
4/29/2014
SMRX86
File name: openwrt-ar71xx-generic-tl-mr3020-v1-ads-b.bin
Size: 3.75 MB (3,932,160 bytes)
Description: openwrt firmware for tplink MR3020 that support rtl-sdr dongle and have dump1090 to decode ads-b signal
Distribution : freeware
Md5checksum: 87b86e1f456c10d66c54845440358c3b
Download link: click here
Preview
Simple execution: # dump1090 --interactive
Need help
# dump1090 -h
Unknown or not enough arguments for option '-h'.
--device-index Select RTL device (default: 0).
--gain Set gain (default: max gain. Use -100 for auto-gain).
--enable-agc Enable the Automatic Gain Control (default: off).
--freq Set frequency (default: 1090 Mhz).
--ifile Read data from file (use '-' for stdin).
--interactive Interactive mode refreshing data on screen.
--interactive-rows Max number of rows in interactive mode (default: 15).
--interactive-ttl Remove from list if idle for (default: 60).
--raw Show only messages hex values.
--net Enable networking.
--net-only Enable just networking, no RTL device or file used.
--net-ro-port TCP listening port for raw output (default: 30002).
--net-ri-port TCP listening port for raw input (default: 30001).
--net-http-port HTTP server port (default: 8080).
--net-sbs-port TCP listening port for BaseStation format output (default: 30003).
--no-fix Disable single-bits error correction using CRC.
--no-crc-check Disable messages with broken CRC (discouraged).
--aggressive More CPU for more messages (two bits fixes, ...).
--stats With --ifile print stats at exit. No other output.
--onlyaddr Show only ICAO addresses (testing purposes).
--metric Use metric units (meters, km/h, ...).
--snip Strip IQ file removing samples < level.
--debug Debug mode (verbose), see README for details.
--help Show this help.
Debug mode flags: d = Log frames decoded with errors
D = Log frames decoded with zero errors
c = Log frames with bad CRC
C = Log frames with good CRC
p = Log frames with bad preamble
n = Log network debugging info
j = Log frames to frames.js, loadable by debug.html.
Simple execution: # dump1090 --interactive
get try...
3.14.2014
rickroll on mr3040
3/14/2014
SMRX86
File name: openwrt-ar71xx-generic-tl-mr3040-v1 rickroll.bin
Size: 3.75 MB (3,932,160 bytes)
Description: openwrt firmware for tplink MR3040 ver 1 with with auto rickroller feature (every link that users wants to connect will leads into local index in ur openwrt).
Distribution : freeware
Md5checksum: 22c63099bd192db5a46a07ee02b02531
Download link: click here
main issue:
- Pretty same function with mr3020 auto rickroll, but this one used for TP-LINK MR3040 ver 1. this f/w also get several changes in package and the landing point.... :P
- Right after u flashing the router u will get "free@wifi.id" as ur SSID (Always think like a fish, no matter how weird it gets).
- There is a lot of chance if u want to inject ur own payloads on it (just edit the index.html or make something new).
- This firmware only contain some basic packages, there is no Luci there. So i remind u again...don't try if not familiar with flashing thru ssh terminal/putty or else.
related source:
- http://shackspace.de/wiki/doku.php?id=project:minikrebs#profilerick-roller
- http://wiki.openwrt.org/doc/howto/obtain.firmware.generate
- http://wiki.openwrt.org/doc/howto/obtain.firmware.generate
12.06.2013
: Karakter alternatif
12/06/2013
SMRX86
Mungkin sudah seminggu ini berbagai artikel tentang dokter lo terpampang dimana-mana. dia menjadi tiba2 karakter yg sangat menarik untuk dibicarakan. Pribadinya yg mengukur parameter keprofesionalan dari bagaimana dia bermamfaat, bukan dari bagaimana dihargai menjadi inti gagasan dari brbagai postingan di social media. Kemunculannya benar-benar seperti karakter alternatif di tengah maraknya problematika dunia medis. Dan...soal itu karena di set awak jurnalis atau bukan?tak lagi penting.
Para dokter melakukan aksi mogok, menkes berkoar2 tentang pekan kondom nasional yang disertai bus kelilingnya, terakhir ini juga disusul dengan pernyataan tentang lemak babi dalam vaksin di indonesia. Semua ditayangkan media tanpa putus dan siap sedia kapanpun menenggelincirkan opini masyarakat jadi...harapan itu tak ada lagi.
Tapi bukan sederetan masalah itu yang akan dan perlu ditampar dengan judul "Dokter Tanpa Tarif". Adalah simbolik "kalau miskin ya jangan sakit"lah yang harus di turunkan dari semua rumah sakit di Indonesia. Arogansi yang tercipta karna keuntungan/kapital menjadi segalany. Memperkuat kesenjangan sosial... ini si Kaya dan ini si bukan siapa-siapa.....wujud polaritas yg menyesakkan.
Dilain hal....ide kesehatan gratis yang digadang-gadangkan mereka berencana akan menjabat semakin memperparah simpul masalahnya. Menggelontorkan gagasan tanpa tahu bagaimana program tersebut dijalankan. Alhasil pengobatan tak layak, budget dan tenaga medis yang terbatas....tidak lagi menjadi concern mereka saat duduk di kursi kepemimpinan. Yang tadi begitu menjanjikan berakhir menjadi omong kosong.
Kembali ke mogoknya para dokter kemarin!. Dicibir memang bukan tujuan dari tuntutan dari aksi pemogokan tersebut, tapi itu adalah konsekuensi yang diperoleh jika aksi tersebut ditujukaan untuk mendapat pengahargaan pengabdiannya. IDI sebagai sebuah lembaga mungkin belum menyadari bahwa suatu benda bernama simpatik ini hari amat sangat langka. Terlebih pada sesuatu yang tak tentu akan berguna langsung bagi masyarakat. Belum lagi saat pemberitaan semua yang atas nama uang menyendera pasien saat tak bisa melunasi bonny...saat semua yang atas nama ketersinggungan memperkarakan pasien yang bekeluh lewat emailny. so...yang jadi pertanyaanny: kemana IDI saat itu?Apakah existensiny hanya untuk para dokter?lalu bagaimana caranya kami mengapresiasi aksi mogok itu jika anda mengambil posisi oppose dengan masyarakat kecil kebanyakan? .
Pertimbangkan lagi....sudah waktuny lembaga yang menaungi para dokter ini mebenarkan arah kemudinya. Jangan lagi terkodifikasi sebagai bagian dari burukny kapitalisme dunia medis. Bercerminlah pada sikap dokter lo luar biasa yang tak mengambil spesialisasi semata-mata karna ingin tetap dekat pasiennya, membaca dedikasiny itu sebagai sebuah teladan. Dan sekiranya memang perlu menghimpun kekuatan masa...maka itu haruslah berangkat dengan ide yang besar....berdiri diposisi terdepan bagi mereka benar2 terpinggirkan.
Para dokter melakukan aksi mogok, menkes berkoar2 tentang pekan kondom nasional yang disertai bus kelilingnya, terakhir ini juga disusul dengan pernyataan tentang lemak babi dalam vaksin di indonesia. Semua ditayangkan media tanpa putus dan siap sedia kapanpun menenggelincirkan opini masyarakat jadi...harapan itu tak ada lagi.
Tapi bukan sederetan masalah itu yang akan dan perlu ditampar dengan judul "Dokter Tanpa Tarif". Adalah simbolik "kalau miskin ya jangan sakit"lah yang harus di turunkan dari semua rumah sakit di Indonesia. Arogansi yang tercipta karna keuntungan/kapital menjadi segalany. Memperkuat kesenjangan sosial... ini si Kaya dan ini si bukan siapa-siapa.....wujud polaritas yg menyesakkan.
Dilain hal....ide kesehatan gratis yang digadang-gadangkan mereka berencana akan menjabat semakin memperparah simpul masalahnya. Menggelontorkan gagasan tanpa tahu bagaimana program tersebut dijalankan. Alhasil pengobatan tak layak, budget dan tenaga medis yang terbatas....tidak lagi menjadi concern mereka saat duduk di kursi kepemimpinan. Yang tadi begitu menjanjikan berakhir menjadi omong kosong.
Kembali ke mogoknya para dokter kemarin!. Dicibir memang bukan tujuan dari tuntutan dari aksi pemogokan tersebut, tapi itu adalah konsekuensi yang diperoleh jika aksi tersebut ditujukaan untuk mendapat pengahargaan pengabdiannya. IDI sebagai sebuah lembaga mungkin belum menyadari bahwa suatu benda bernama simpatik ini hari amat sangat langka. Terlebih pada sesuatu yang tak tentu akan berguna langsung bagi masyarakat. Belum lagi saat pemberitaan semua yang atas nama uang menyendera pasien saat tak bisa melunasi bonny...saat semua yang atas nama ketersinggungan memperkarakan pasien yang bekeluh lewat emailny. so...yang jadi pertanyaanny: kemana IDI saat itu?Apakah existensiny hanya untuk para dokter?lalu bagaimana caranya kami mengapresiasi aksi mogok itu jika anda mengambil posisi oppose dengan masyarakat kecil kebanyakan? .
Pertimbangkan lagi....sudah waktuny lembaga yang menaungi para dokter ini mebenarkan arah kemudinya. Jangan lagi terkodifikasi sebagai bagian dari burukny kapitalisme dunia medis. Bercerminlah pada sikap dokter lo luar biasa yang tak mengambil spesialisasi semata-mata karna ingin tetap dekat pasiennya, membaca dedikasiny itu sebagai sebuah teladan. Dan sekiranya memang perlu menghimpun kekuatan masa...maka itu haruslah berangkat dengan ide yang besar....berdiri diposisi terdepan bagi mereka benar2 terpinggirkan.