10.27.2011

Tempo Edisi Khusus "Sumpah Pemuda"


Bulan oktober tahun 2008, majalah tempo mencetak satu edisi khusus yang membahas tentang sumpah pemuda. Kumpulan tulisan ini memuat beberapa artikel yang menceritakan tentang tokoh2 besar yang tutur andil dalam terlaksananya kongres pemuda I & II berikut cerita tentang bagaimana bisa tercapainya kesepakatan konsep/teks sumpah pemuda.

Di antara tokoh yang diperbincangkan antara lain :
  • M.Hatta, Nazir Pamutjak dkk yang menyuarkan manifesto 1925 di Belanda.
  • Mohammad Tabrani Soerjowitjitro sebagai pelopor kongres pemuda pertama (30 April- 2 mei 1926)
  • Mohammad Yamin yang sejak kongres pemuda pertama telah mengajukan usul bahasa melayu sebagai basis dasar bahsa Indonesia.
  • Soegondo Djojopoespito yang dalam kepemimpinannya kongres pemuda ke II berhasil mencapai sebuah kesepakatan yang kemudian diberi nama "ikrar pemuda".
  • Sunario Sastrowardoyo, tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional baik itu manifesto perhimpunan indonesia 1925 maupun kongres pemuda I dan II.
  • W.R. Soepratman sebagi orang menciptakan sekaligus yang memainkan pertama kali partitur-partitur lagu Indonesia Raya.
  • Sie Kok Liong, sebagai seseorang yang memfasilitasi tempat terjadinya peristiwa bersejarah ini
  • Amir sjarifudin, Dr.Leimena.
  • serta Sundari (Raden Ayu Siti Sundari) dan Sujatin sebagai tokoh wanita dalam kongres pemuda I & II

Selain itu, edisi ini juga mengungkapkan tentang penemuan nama "Indonesia" serta artikel Ignaas Kleden tentang bahasa persatuan kita  "Bahasa Indonesia".

Kumpulan tulisan2 kecil ini mungkin belum cukup untuk menggambarkan keseluruhan situasi jalannya kongres pemuda I & II, tapi lebih dari cukup untuk memberikan pemahaman kepada kita bahwa sumpah pemuda bukan sekedar teks yang jadi dalam sehari tetapi sebuah ikrar yang telah melewati proses yang panjang. Setiap baitnya di capai lewat perbincangan serius oleh intelektual-intelektual muda saat itu.

Dan tentu saja besar harapan dari mereka2 yang terlibat dari peristiwa besar tersebut, bahwa kepemimpinan hari ini dan rakyatnya sebagai  pemegang tongkat estafet bangsa paham akan arti 3 bait "Sumpah  Pemuda", dan mentranformasikannya dalam aksi nyata. Membanggakan nama bangsa dengan sebagai terbersih yang dari korupsi, tekompak walau dalam heterogenitas yang tinggi dan tentu saja terkuat karna bisa menjaga keselamatan "Warga Negara Indonesia".
...."Persatuan adalah titik tolak sekaligus titik tuju hidup sebuah bangsa"...


download here


P.S: 27/10  bertepatan dengan hari blogger nasional... so publish ur blog

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More