2.24.2012

Tempo Edisi Khusus Soeharto (ebook)

Majalah Tempo Edisi 4-10 Februari 2008
Ruang rapat Tempo itu penuh sesak oleh para tamu dari belasan perwakilan umat Nasrani. Seluruh awak redaksi, dari pemimpin redaksi hingga calon reporter, hadir pada Selasa, 5 Februari itu. "Perjamuan" sekitar satu jam tersebut adalah buntut gambar pada sampul majalah Tempo yang terinspirasi lukisan Leonardo da Vinci: Perjamuan Terakhir Yesus Kristus. Para perwakilan menyatakan keberatan dengan pemuatan gambar yang menurut mereka sakral itu.

Gambar tersebut dimuat Tempo beberapa hari setelah wafatnya bekas presiden Soeharto. Mirip komposisi Perjamuan Terakhir, Soeharto tampak dikelilingi enam anaknya. Sebelum kedatangan para perwakilan itu, protes juga masuk melalui surat elektronik, faksimile, telepon, dan pesan pendek. Sejumlah media bahkan memuat gambar sampul majalah ini.

Meski pada mulanya diskusi berlangsung panas, semua pihak keluar dari ruang rapat dengan senyum. Pemimpin Redaksi Toriq Hadad menyatakan permintaan maaf jika gambar itu telah menyinggung perasaan umat Kristen. Tempo memuat permintaan maaf di Koran Tempo dan majalah edisi berikutnya. Para perwakilan umat pun menyatakan masalah selesai.

Tak cuma heboh dan mengundang kontroversi, Tempo edisi khusus Soeharto juga termasuk yang paling laris dalam sepuluh tahun terakhir. Para pembaca yang penasaran-terutama setelah heboh "perjamuan"-dan ingin memiliki edisi tersebut harus gigit jari, karena cuma selang sehari setelah beredar, semuanya laku terjual.

Edisi ini mengulas 32 tahun kekuasaan Soeharto. Edisi ini disiapkan selama tujuh tahun. Tim edisi khusus ini pun berganti empat kali.

download here

2.06.2012

Whats new in Februari

Hallo monday, beberapa hari belakangan saya menjadi sedkit sibuk dengan blog yang baru. 'Omongan.blogspot.com'...hmmmm..*pegang dagu....so in this posting i'll tell u little story about it, here it goes:
(line berikutnya akan terlihat seperti frequently asked question /FAQ)
Q: Berapa lama pengerjaannya...
A: Pengerjaan dari awal hingga menjadi yang seperti sekarang memakan waktu kurang lebih 8-9 jam_an on off.

Q: Kenapa bisa sekian lama...
A: Karena semuanya dikembangkan secara bertahap, mulai dari memasang template, costumisasi css, bikin icon, costumize menu, pasang slider beserta content slidernya dan tentunya format posting untuk tulisannya.
.
Q: Blog ini akan membahas soal apa, dalam kata lain kontennya akan diisi apa...
A: Kontennya hanya akan berupa berita2 ringan serta issu2 seputar social media.
Q: Jadi apa tujuan anda dengan blog ini sebenarnya...
A: hmm...cm iseng doank..hahahaa becanda, sebenarnya tujuannya hanya sebagai kanal untuk konten2 yang tidak terlalu berat dan personal.

Q: So what next ???
A: Berikutnya...ya hanya tinggal posting dengan sistem scheduling yang dimiliki blogger.com.
So, i proudly present to you......http://omongan.blogspot.com/

Screen shoot of omongan

1.28.2012

What is KOWAWA! \(´▽`)/ ???


'KOWAWA! \(´▽`)/, sedikit terdengar seperti bocah cadel yang berusaha mengucapkan koala.'

Istilah ini tiba-tiba menjadi highlight perbincangan media twitter. Banyak user dibuat bingung apa arti dan maksudnya.
Saya sendiri juga tak luput terkena imbas kowawa, dalam chat kemarin  muncul dan kontan saya buka google untuk menterjemahkan kata2 asing ini.
  • Persepsi awal saya mengatakan kalau ini bahasa Jepang. Tapi ternyata tidak...KOWAWA! yang diikuti sebuah simbol emoticons \(´▽`)/ sama sekali tidak berarti apa-apa.
  • @BabikBinal sebagai user pertama yang menggunakan istilah ini hanya mengemukakan kalau, KOWAWA means KOWAWA! \(´▽`)/ it's an expression.
  • Hmmmm...tapi tampaknya definisi yang dikeluarkan oleh @SaintChyril lebih pas untuk menjelaskan apa itu KOWAWA..'KOWAWA!\(´▽`)/ is the new SMURF to express happiness and positive vibe...

Curiosity..rasa penasaran merupakan tersangka utama knapa hal-hal kecil seperti ini kemudian bisa menjaring perhatian khalayak lalu kemudian ikut jadi pengikut [follower].

Melihat fenomena ini saya jadi teringat akan konsep 'Tribes' nya Seth Godin, dalam bukunya "Tribes-Andalah Pemimpin yang kami cari' Godin mengatakan bahwa di era digital setiap orang bisa membangun tribes ny sendiri. Hanya dibutuhkan dua hal, yakni minat yang sama dan sarana komunikasi.

Misalnya: 
saya suka memposting status lucu dari kehidupan sehari-hari ke Facebook. Saya tag teman-teman, dan banyak yang berkomentar di status tersebut. Mereka menyukainya. Dalam hal ini, saya adalah pemimpin tribes, sementara penonton dan pengkomentar tadi adalah anggotanya. Setiap anggota ini bisa berhubungan langsung dengan dunia luar. Mereka menceritakan ke teman-teman mereka, keluarga, dan pada akhirnya terbentuklah sebuah manifesto, terobosan baru, dan trend baru. Sekali lagi, disini saya berperan sebagai pemimpin tribes ini, dan dengan membangun kondisi ini, saya bisa dapat mendapatkan lebih banyak anggota dan bisa membentuk tribes yang lebih besar. Bila dikelola secara professional, tribes ini bisa menjadi aset yang multifungsi, baik dalam bantuk materil atau nonmateril.

Jujur, tak banyak hal penting yang bisa diambil dari istilah ini selain pesan 'Let KOWAWA!\(´▽`)/ in to your heart. Spread the love ♥' yang bila dikelola dengan baik bukan tak mungkin akan memberikan profit dalam bentuk materil ataupun immateril.

P.S.: ┒('o'┒), (┌','┐) = KOWAWA! \(´▽`)/ \(´▽`)/

1.23.2012

Water Drop Sensation (basic photoshop tutorial)

  

Dari sekian banyak gambar yang telah dibuat di akhir tahun 2011, mungkin gambar yang satu inilah yang paling saya jagokan. Sebenarnya ini berawal dari percakapan di inet tentang typograph. Alhasil tercetuslah ide untuk membuat sebuah typograph (seni gambar abjad dan simbol) yang sama sekali tidak biasa. Berbekal beberapa lembar catatan tutorial akhirnya project inipun sukses terpublish.

Di posting kali ini saya mencoba untuk mengulang kembali bagaimana dasar pembuatannya...n here we go
yang diperlukan:
- Gambar background
- Photoshop (terserah versi berapa)
- Minuman dingin (biar makin kerasa sensasi waternya)...

Kalau sudah lengkap semua ...baru, saya persilahkan menyaksikan video tutor di bawah ini ..



*beberapa setting yang perlu diperhatikan dilbagian layer option
- drop shadow
- inner shadow
- inner glow

- bevel and emboss
- contour
- exclusion layer blending mode

Yups..slamat berkreasi...
P.S: musik latar >> careless wishper ny seether

1.10.2012

Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak


Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan
pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di
sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu
menuding jari ke arah gagak sambil bertanya,
“Nak, apakah benda itu?”
“Burung gagak”, jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi
pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu
menjawab dengan sedikit kuat,
“Itu burung gagak, Ayah!”
Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama.
Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama
diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,
“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.
Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang
serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal
kepada si ayah,
“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi
membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang
sabar dan menjadi marah.
“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal
hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya
katakan????
Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.
Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang
kebingungan.
Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu
kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.
Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba
seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan
bertanya,
“Ayah, apa itu?”
Dan aku menjawab,
“Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku
menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi
rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.
“Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”
Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si
Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,
“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau
telah hilang kesabaran serta marah.”
Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya
memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

P.s: copas dr kisah-kisah hikmah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More