Majalah Tempo Edisi 4-10 Februari 2008
Ruang rapat Tempo itu penuh sesak oleh para tamu dari belasan perwakilan umat Nasrani. Seluruh awak redaksi, dari pemimpin redaksi hingga calon reporter, hadir pada Selasa, 5 Februari itu. "Perjamuan" sekitar satu jam tersebut adalah buntut gambar pada sampul majalah Tempo yang terinspirasi lukisan Leonardo da Vinci: Perjamuan Terakhir Yesus Kristus. Para perwakilan menyatakan keberatan dengan pemuatan gambar yang menurut mereka sakral itu.
Gambar tersebut dimuat Tempo beberapa hari setelah wafatnya bekas presiden Soeharto. Mirip komposisi Perjamuan Terakhir, Soeharto tampak dikelilingi enam anaknya. Sebelum kedatangan para perwakilan itu, protes juga masuk melalui surat elektronik, faksimile, telepon, dan pesan pendek. Sejumlah media bahkan memuat gambar sampul majalah ini.
Meski pada mulanya diskusi berlangsung panas, semua pihak keluar dari ruang rapat dengan senyum. Pemimpin Redaksi Toriq Hadad menyatakan permintaan maaf jika gambar itu telah menyinggung perasaan umat Kristen. Tempo memuat permintaan maaf di Koran Tempo dan majalah edisi berikutnya. Para perwakilan umat pun menyatakan masalah selesai.
Tak cuma heboh dan mengundang kontroversi, Tempo edisi khusus Soeharto juga termasuk yang paling laris dalam sepuluh tahun terakhir. Para pembaca yang penasaran-terutama setelah heboh "perjamuan"-dan ingin memiliki edisi tersebut harus gigit jari, karena cuma selang sehari setelah beredar, semuanya laku terjual.
Edisi ini mengulas 32 tahun kekuasaan Soeharto. Edisi ini disiapkan selama tujuh tahun. Tim edisi khusus ini pun berganti empat kali.
Ruang rapat Tempo itu penuh sesak oleh para tamu dari belasan perwakilan umat Nasrani. Seluruh awak redaksi, dari pemimpin redaksi hingga calon reporter, hadir pada Selasa, 5 Februari itu. "Perjamuan" sekitar satu jam tersebut adalah buntut gambar pada sampul majalah Tempo yang terinspirasi lukisan Leonardo da Vinci: Perjamuan Terakhir Yesus Kristus. Para perwakilan menyatakan keberatan dengan pemuatan gambar yang menurut mereka sakral itu.
Gambar tersebut dimuat Tempo beberapa hari setelah wafatnya bekas presiden Soeharto. Mirip komposisi Perjamuan Terakhir, Soeharto tampak dikelilingi enam anaknya. Sebelum kedatangan para perwakilan itu, protes juga masuk melalui surat elektronik, faksimile, telepon, dan pesan pendek. Sejumlah media bahkan memuat gambar sampul majalah ini.
Meski pada mulanya diskusi berlangsung panas, semua pihak keluar dari ruang rapat dengan senyum. Pemimpin Redaksi Toriq Hadad menyatakan permintaan maaf jika gambar itu telah menyinggung perasaan umat Kristen. Tempo memuat permintaan maaf di Koran Tempo dan majalah edisi berikutnya. Para perwakilan umat pun menyatakan masalah selesai.
Tak cuma heboh dan mengundang kontroversi, Tempo edisi khusus Soeharto juga termasuk yang paling laris dalam sepuluh tahun terakhir. Para pembaca yang penasaran-terutama setelah heboh "perjamuan"-dan ingin memiliki edisi tersebut harus gigit jari, karena cuma selang sehari setelah beredar, semuanya laku terjual.
Edisi ini mengulas 32 tahun kekuasaan Soeharto. Edisi ini disiapkan selama tujuh tahun. Tim edisi khusus ini pun berganti empat kali.
download here