9.05.2011

Do we have "Something In Common"


“diversity is spice in life” proverb

pribahasa yg luar biasa bagi sebagian orang tapi tetap belum sempurna. Keragaman dengan perbedaan yg dimilikiny tak jarang jadi penyakit atau racun mematikan dalam kehidupan. Bukti nyatanya ada d sekitar kita, tinggal buka koran lihat tivi atau sekedar jalan2 sore lewati pasar tradisional terdekat. Orang2 berteriak2, mencaci satu sama lain, main pukul hingga satu diantaranya roboh tak berdaya. Mereka yg masih berdiri merasa hebat dengan kemenanganny sementara yg terbujur d rumah sakit mendendam dalam2.

Toleransi yg dibangun dr konstruk berfikir yg lemah mulai di tinggalkan dan hanya jadi slogan di hari2 besar beragama. seolah2 tiap hari besar agama apa berada di ujung tanduk hingga perlu di kampanyekan d pengkolan jalan. Tanpa keterangan jelas apa, mengapa,dimana, bagaimana itu makhluk yg namanya toleransi.

mari sejenak kita mundur kebelakang, flash back tentang makhluk yg namanya manusia apa bedanya dengan ciptaan tuhan lainnya. Coba lihat keanehan hewan yg suka berkumpul ketika mencari makan, coba lihat kerbau yg berkubang disawah berikut burung di pungguknya, coba lihat acara animal planetny national geograpic yg memperliharkan singa yg lahir di kandang secara ajaib dapat berbaur dengan singa liar di afrika. apa yg mendasari prilaku unik mereka, mengapa mereka berbuat demikian???

saya rasa jawabannya bukanlah keragaman (diversity), melainkan adalah kesamaan yg mereka miliki. Kesamaan spesies, kesamaan tujuan, kesamaan gagasan. Percaya atau tidak seunik-unikny manusia d ciptakan pasti punya persamaan dalam hidup, itu membuat mereka bisa punya ikatan, itu yg membuat mereka bisa hidup bersama.

"kesamaan" itu yg membuat seorang mau berderma pd pengemis jalanan yg dekil, bau sekalian. Mereka merasakan bahwa kita sama2 manusia, itu yg membuat mereka merasa di sisi yang sama dalam pertarungan hidup.

so think again bout tolerance, is it something that u build from just diversity or also "some thing in common"

8.04.2011

Puisi-puisi Soe Hok Gie

Sebuah Tanya

Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,
lebih dekat.
lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tau dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita
apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu
manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan
dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.

Selasa, 1 April 1969



MANDALAWANGI PANGRANGO

Sendja ini, ketika matahari turun kedalam djurang2mu
Aku datang kembali
Kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu.
Walaupun setiap orang berbitjara tentang manfaat dan guna
Aku bitjara padamu tentang tjinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku.
Aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepi
Sungaimu adalah njanjian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta.
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menjelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bitjara padaku tentang kehampaan semua.
“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi jang tanda tanja
“Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
“Terimalah dan hadapilah.”
Dan antara ransel2 kosong dan api unggun jang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 djurangmu.
Aku tjinta padamu Pangrango
Karena aku tjinta pada keberanian hidup

Djakarta, 19-7-1966

Pesan

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang kera
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

Sinar Harapan 18 Agustus 1973


Puisi Terakhir

Ada orang yang menghabiskan waktunya ke Mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra
Tapi aku ingin mati disisimu sayangku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya, 
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkkan pernah kehilangan apa-apa
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tetapi mati muda
Dan yang tersial adalah bermur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda
Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu

7.31.2011

Update status via Semaraks (facebook)

Beberapa bulan lalu d blog ini saya menepatkan tab update via "rank boekittinggi", dan saat itu masih belum sempurna. nah...di postingan kali ini saya mencoba membuat script serupa, namun dengan beberapa penambahan fitur dan lebih compact dr sisi tampilannya.

Tanpa banyak bacot....cekidot 





ID Target:
(kosongin buat pos ke wall sendiri)
Jenis Post:


URL MP3
Judul:
Artist:
Album:

ID Aplikasi:
Luncurkan..





PS: dalam "jenis post" terdapat beberapa pilihan..mp3...juga image (*api key bs d costum)

MEMBUAT STATUS DAN KOMEN BIRU (facebook)

Belakangan kembali muncul trik untuk membuat status dan komen biru setelah beberapa trik pendahulu yg serupa tumbang akibat telah dipatch. yup untuk kesempatan kali ini saya akan berikan sedikit clue bagaimana membuat status ataw komen biru....
here the step
1. pastikan anda punya fan page yg mempunyai nama "0" , ataw jika anda mengalami kesulitan membuatnya anda dapat memamfaatkan fan page yg saya buat di http://www.facebook.com/pages/0/193773617336465 dgn cara me like ny (harus d like dulu supaya bisa tampil biru dlm wall atau komen anda)

2. gunakan id dr fan page untuk membuat status biru dgn menulis spt ini
ex: anda ingin membuat status>>
di lihat dr porsinya sy yakin kalau Nasi Kapau Adalah Keajaiban Dunia Ke 8....
dengan kalimat "Nasi Kapau Adalah Keajaiban Dunia Ke 8" yg menjadi biru, maka anda tinggal menulis status:

di lihat dr porsinya sy yakin kalau @[193773617336465:Nasi Kapau Adalah Keajaiban Dunia Ke 8]
bahkan bisa dr 0.facebook.com  (fb gratisan operator)


slamat mencoba...

PS: lebih jelasnya @[193773617336465:Nasi Kapau Adalah Keajaiban Dunia Ke 8] dapat ditafsirkan @[id fan page:tulisan status biru]

7.24.2011

about outing in bandung, kawah domas ( Part 2)

Weish...rasanya sudah lama sekali ga update nie blog dan untuk itu saya minta maaf maning.

Ok...sesuai judul dan menyambung postingan sebelumnya mengenai outing in bandung maka ini adalah lanjutanny. Jadi ceritanya saya akan bawa ente skalian jalan-jalan ke sebuah objek wisata alam (eco tourism) d kawasan tangkuban perahu yg namany kawah Domas. Berbeda dengan kawah lain di gunung tangkuban prahu, kawah yg satu ini menyajikan pemandangan yg serba putih, entah itu tanahny, udara atau langitny...eh maaf itu awan yak....

Yah memang begitu adanya udara penuh belerang dan bau belerang (ya iyalah) memenuhi kawasan ini. Lalu apa yg menariknya??? hmmm...yg paling menarik dari kawah domas adalah perjalan ke lokasi serta pengalaman menceburkan kaki di mata air panas (red. bukan hangat tp panas rek). Untuk ke lokasi bisa di tempuh dengan melawati jalur menurun d kawah ratu atau seperti yg saya lakukan, yakni melalui gerbang masuk kawah domas. Jarak tempuh lewati dua jalur ini kurang lebih sama (1 km an).

Jalur yg saya lewati cukup sempit, buktinya jika ada ojek yg lewat kita harus minggir dulu...eits  tunggu tadi saya mention tentang ojek yak. Ya memang ada ojek yg bisa digunakan untuk mencapai lokasi cuma lebih asik jalan kaki alias hiking, itung-itung olah raga buat & diet...hhhhehe. Disepanjang jalan yg membelah hutan belantara kita bakal menemukan pohon-pohon mati bekas terpaan magma yg konon kalau pohon itu nantinya membatu akan menjadi fosil. Fosil-fosil kayu yang di temukan penduduk sekitar dijadikan kerajinan dalam berbagai bentuk baik itu perhiasan, hiasan dinding dll...Hmmm Creative.

Di lokasi sendiri terdapat banyak kolam air panas yg penuh belerang yg saya pribadi (orang lain juga) yakini bisa menyembuhkan penyakit kulit. Selain itu mata air panas disini juga bisa di gunakan untuk merebus endok alias telur. Tapi jangan coba merebus mie...jangan tanya kenapa dan jangan sampai nanti ada cerita seperti ini "pernah satu kali saya merebus indomie di kawah domas, setelah matang trus saya makan...eh ga taunya saya malah mati keracunan....; ini cerita ku, lalu apa ceritamu".

PS: udah mau ramadhan, jd mohon maaf ya jika ada salah-salah. Marhaban ya Ramadhan n slamat berpuasa.....



here's some picture of me in domas




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More